Laman

Kamis, 11 Oktober 2012

Diary 2


Tepat tanggal 25 Agustus 2012, saya menginjakan kaki saya di rumah ini. rumah hijau, rindang, sejuk & dekat kampus ini. Saya mendapat kamar paling mungil di rumah ini, paling pojok dan terkesan biasa saja. Bahkan, untuk sholat pun nggak bisa. Colokan listrik juga engga pas tempatnya. Awalnya saya akan bisa hidup sesuai dengan kehidupan saya saat ngekost SMA. Ternyata tidak. Berat, itu yang saya rasakan. Bahkan saya pernah kabur dari kostan & nggak ikut ospek jurusan. Gila. Iya, memang. Itulah saya. Saya selalu nekat saat saya benar-benar ingin melakukan sesuatu. Entah kenapa hidup di kostan jalan kawi gang 1 telah membuat saya menjadi penghuni kost yang suka sosialisasi seadanya. Ngomong yang penting-penting saja & ngga ada sesi curhat. Kebiasaan itu kebawa sampe di kost ini. Saya sudah mencoba untuk membuka diri saya, tapi selalu gagal setiap saya bertemu ibu kost. Saya selalu berharap ibu kost berpergian. Selalu. Saya juga nggak tau kenapa saya ingin sekali hidup di kostan yg bebas. Memang hidup saya lebih banyak di kamar, karena koneksi internet di kamar jauuuh lebih baik ketimbang di ruang "keluarga". Yaa, ibu kost sering kok ngomong ke saya kalo saya di suruh membaur sama yg lain. Saya merasa cukup berkomunikasi sehari-harinya dengan ini atau itu. Yaa, emang waktunya bukan di saat ada ibu kost. Jadi kesannya di mata ibu kost itu kayak saya ngga pernah komunikasi sama yg lain. Saya ini jujur lho ya .. Selain ketidaksukaan saya dengan nyonya kost di sini, saya juga tidak nyaman dengan tempat kostnya. Kamar yg kecil (2 m x 2,5 m) , kamar-mandi-yang-sering-ada-kecoa-dan-tikus, dan ukuran2 kamar yg tidak adil. Saya merasa tidak senang, satu-satunya cara agar saya betah di sini adalah berpergian, nongkrong di kampus & internet cepat. titik. Eits, tapi bukan berarti saya juga ngga suka penghuninya lhoo ya. Saya suka banget kok, mereka baik-baik sama saya.

Tulisan ini bukan untuk keluhan saya, tapi ini tentang apa yg saya rasakan sekarang :)

Senin, 08 Oktober 2012

Diary 1


Tadi malam saya menangis. Entah kenapa. Tak ada alasan saya menangis. Saat itu saya sedang ndengerin lagu Perahu Kertas, Tahu Diri & Cinta Yang Tak Mungkin. Saat itulah, saya merasa ada rasa sakit di dalam hati saya. Saya sedang tak jatuh cinta dengan diam-diam, tapi kenapa saya seperti merasakan rasa itu? Saya cuman mikir ini adalah efek dari lagu-lagu tersebut..
Namun, malamnya sekitar jam 10, saya sms adik saya
"Bahkan rintikan hujan pun tak akan mungkin bisa menghapus kenangan tentangmu di buku diaryku"
Argh, galau abis kan. Nah, saya tambah galau itu setelah adik saya bales sms saya gini ..
"Apakah mimpimu sama denganku? Apakah kau benar-benar berada di tempat yang sama denganku?"
Awalnya saya yakin kalo itu bukan buatan adek saya. Dan, ternyata iya benar. Itu lirik Dear Family bagian Luhan.
Jam terus berdetik (padahal jam saya jam hape -_-) , sampe jam 1 malam saya tetep galau aja. Dan, tiba-tiba di otak saya terlintas orang yang hemm pernah mampir di hati saya (tapi, saya tak mampir di hatinya). Lagu Tahu Dirinya Maudy Ayunda pas banget buat soundtrack adegan ini -_-" Saya tak ingin bertemu lagi dengannya, tapi saya juga nggak bisa bohongin perasaan saya buat melihat wajahnya. Meskipun itu dari kejauhan.
Jam 2 udah lewat, saya tetap saya bergulat dengan lagu ost. perahu kertas-yang-galau-abis-itu sambil flashback kehidupan masa lalu saya. Haha, lucu sih tapi saya merasa sedih. Dulu saya sering banget ngestalk dia dunia maya, tapi ngindari dia di dunia nyata.
Ah, itu semua masa lalu. Masa lalu buat pembelajaran ke depannya. Saya tak akan pernah lagi mengharapkan sebuah balasan dari siapa pun (kecuali sms)
Saya kok jadi cerita soal dia ya .. Miapaaahh -_-"
Sebelum saya selesai sesi curhat hari ini. Ini saya kasih liriknya Tahu diri by Maudy Ayunda ;) Jangan galau yaaa :3

Hai, Selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialkulah kau ada disini
Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri didepanmu kini..

Sakitnya menusuki jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati

Reff:
Dan upayaku tahu diri
Tak s'lamanya berhasil
'Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah..menghilang sajalah lagi

Bye, Selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada disini
Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan s'gala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa..

Meradang menjadi yang disisimu
Membenci Nasibku yang tak berubah

ke: Reff

Berkali-kali kau berkata..
Kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku t'lah berjanji..
Menyerah...

Dan upayaku tahu diri..
Tak s'lamanya berhasil...

Ke: Reff

Pergilah..menghilang sajalah
Pergilah..menghilang sajalah..
Lagi..

Minggu, 07 Oktober 2012

Saya Demam ... Perahu Kertas

saya baru sadar, blog ini terbengkalainya parah banget. Jujur, saya juga lagi males nulis, cerita atau yang lainnya. Nah, mumpung saya lagi pengen nulis, dan nulisnya bertepatan sama euforia saya seputar perahu kertas .. Saya akan nulis, cerita lebih tepatnya uneg-uneg yang ada di kepala & perasaan saya tentang film ini (Karena saya belom baca novelnya)

Kemarin, hari sabtu ada Meet'NGreet pemain Perahu Kertas 2 .. ada Maudy, Adipati, Sharena, & Elyzia. Sialnya saya nggak bawa memori kamera, padahal saya udah pinjam kamera ke Skola ;( Yaudah, saya cuman bisa terperangkap dengan ABG-ABG yang gila (Saya udah mau mati di sana) sama kegantengannya mas Adi. Saya juga sih, tapi yaaa mood agak ilang dikit kalo inget masalah kamera itu. Niatnya saya mau MnG doang waktu itu, tapi si Nadia, Rara & Yuni ngajakin nonton. Padahal saya gak bawa uang loh, akhirnya si Nadia minjemin saya uang deh.

Dan, akhirnya saya nonton Perahu Kertas 2 :D (Jujur, saya belom nonton yang pertama)

Gila, saya nangis kejer (lebay). Kalo saya punya 10 jempol, pasti udah saya kasih semua sama mereka deh. Semua kru, pemain, dll. Keren filmnya :D Apalagi ceritanya 'Gue banget' hha. Pantes aja sih kalo film ini meledak.

Yah, mood nulis saya udah ilang. Gimana ini? nulis Quote2nya bentar deh. Habis itu out hehe


"Karena hati itu dipilih, bukan memilih. Bertahan atau melepaskan itu tergantung hatimu. Hatimu yang tau"
"Karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu harus ke mana berlabuh."
"Ikan tidak bisa hidup di dua dunia, tidak bisa dipaksa menjadi amphibi. Ia hidup di air, tapi akan mati kalau dipaksa hidup di darat."
"Karena bersama kamu, aku tidak takut menjadi pemimpi. Bersama kamu, segalanya terasa dekat, segalanya ada, segalanya terasa benar. Dan bumi hanyalah butiran debu di bawah kaki kita."
"Bukan radar kali ini yang menemukan kamu, tapi hati aku."
"Cinta itu saling memberi tanpa diminta"
"Hidup itu harus dihadapi. Engga slamanya dongeng happy ending apalagi realita..."
"Aku nggak mau..sepuluh, dua puluh tahun lagi aku sakit kaya gini setiap aku ingat kamu"
"ini harta karunku, duniaku. aku mau berbagi duniaku sama kamu"